menulis..

tak lama berselang aku bertemu dengan Ais.. teman yang sekedar seorang teman.. seorang sahabat yang tetap saja menjadi sahabat.. yang selalu bersemangat tuk sekedar berdiskusi dan bercerita..

ada satu hal yg hilang..
tiada lagi tulisan-2nya yang sekedar masuk ke inbox-ku..
tiada lagi tulisan-2nya di milis..
tiada lagi tulisan-2nya yang dulu begitu menggugahku untuk sedikit demi sedikit bangun, berdiri, berjalan, dan berlari..
yach.. sekarang dia sudah tidak menulis lagi..

alasan yg cukup klise...
aku cukup sibuk untuk sekedar meluangkan waktu untuk menulis..
untuk sekedar membuka komputer, menyentuh tuts keyboard, dan menuangkan isi hati untuk jadi sebuah tulisan..
aku sudah terlalu capek untuk membaca sebuah tulisan atau buku tentang kehidupan..
karna sebenarnya hidup ini beginilah adanya...

terus terang aku cukup terhenyak..
karna aku begitu kehilangan.. aku masih saja haus dengan membaca tulisan2nya..
tapi ternyata semua itu sirna seiring dengan waktu.. iya seiring dengan waktu..

padahal aku masih ingat engkaulah yang pertama kali memperkenalkanku dengan sebuah tulisan catatan harian..
yang selalu mengingatkanku untuk cobalah menulis apa adanya yang kamu rasakan.. pasti di situ akan ada jalan..

dan akupun mencobanya..
ternyata menulis itu indah..
karna dari tulisan itu bisa bercerita dengan jujur tentang diri kita..
tanpa harus ada yang menghakimi ataupun berkomentar..
dari tulisan itu pula kita bisa mereview kembali perjalanan hidup yg telah kita jalani..
apa dan bagaimana dulu kita..


dan setelah kutelusuri lagi..
aku emang sudah jarang sekali menulis..
aku juga tidak memungkiri kalo aku pun juga sudah terlampau sibuk untuk sekedar menulis..
sudah menganggap persoalan hidup tiada henti yang kalo itu ditulis tidak akan pernah selesai..

~~~~~~~~~~~~~
ada sebuah kutipan dari blognya pakde

Selesai menulis, seringkali kita lega, plong, rasanya beban yang tadi menghimpit telah tersingkir begitu saja. Kadang ia juga tidak memberi manfaat seinstan itu, tapi bekerja dengan cara berbeda. Selesai menulis, misalnya, kita seperti menemukan sesuatu yang begitu berharga dalam tulisan kita. Atau, selesai menulis, tiba-tiba kita memperoleh pencerahan, yang tak bakal didapat tanpa menulis dulu. Keduanya bisa menginspirasi kita untuk menyelesaikan sumber permasalahan -- kalau ada.

Memberi kesempatan orang lain buat membaca tulisan kita juga sama artinya membagi persoalan -- ekstremnya seperti pasien curhat pada psikolog atau psikiater. Terima kasih kalau ada yang membagi pengalaman serupa atau membantu mencarikan jalan keluar. Kalau pun tidak, sekurangnya orang yang membaca bakal berempati dan lebih memahami kita.

Kalau tidak percaya, mungkin karena Anda belum mulai menulis. Atau, jarang menulis. Atau, rajin menulis tapi masih belum jujur: tidak membiarkan hati dan otak Anda menggerakkan sendiri jari-jari tangan Anda sesukanya. Kalau itu sudah dilakukan, pasti Anda akan sering terkejut, menyadari begitu banyak hal yang disimpan oleh hati dan otak Anda tanpa pernah disadari keberadaannya.

Mulailah menulis. Lebih rajinlah menulis. Menulislah dengan jujur.

Template by : Kendhin x-template.blogspot.com